Minggu, 04 Oktober 2009

LOVE IS A BLESS ALSO IS A CURSE

“Cinta adalah anugerah Yang Kuasa
Yang bila terasa betapa indahnya…” (Aku Ada Karena Kau Ada-Radja)


Sepenggal lirik lagu diatas telah menujukan kekaguman manusia atas cinta. Lirik awalnyapun telah menyatakan bahwa cinta merupakan sebuah berkat yang sangat berharga bagi manusia. Berkat yang paling menghiasi setiap senti kehidupan manusia. Tanpa cinta, hidup ini terasa hampa, kosong, membosankan,dan tak berarti. Kehadiran cinta pula yang membuat kita mampu menjalani kehidupan dunia ini. Apa jadinya jika dunia ini tanpa cinta? Mungkin akan menjadi dunia para zombie yang tak memilik perasaan.

Cinta yang hadir di dunia ini memang sangatlah indah. Sangat indah sehingga membuat manusia kadang tak mampu menggunakan logikanya. Sampai melahirkan kalimat “kalau cinta sudah terasa, tai kucing pun rasa cokelat” (Hooeeeekkkk….). cinta pun bukan sesuatu yang sangat sederhana. Walaupun hanya terangkai dari 5 huruf tetapi pemahamannya bisa sampai ribuan kata. Konteksnya pun bisa berbeda beda sesuai dengan sudut pandang masing masing. Apakah cinta seorang ibu terhadap anaknya akan sama dengan cinta seorang anak muda kepada kekasihnya?? Jawabannya tidak!!!. Tapi, dari kedua cinta tersebut memiliki persamaan, yaitu kasih sayang yang terdalam sehingga mampu mendorang masing-masing untuk berkorban bagi orang yang dicintainya itu. Perbedaanya???? Yah…. Tanyakanlah pada sang waktu…

Tak bisa dibantah, cinta itu telah memberi warna warni di kehidupan ini. Cinta itu adalah pelengkap hidup kita. Kemana pun kita melangkah, kemana pun kita memandang cinta itu selalu ada. Sejak kita terlahir dan hadir di dunia ini, kita telah menerima cinta dari orang tua kita. Selanjutnya, disadari maupun tidak, cinta pun mulai menemani hari-hari kita. Sekali lagi, cinta adalah anugerah. Karena cinta kita kepada Tuhan membuat kita mempunyai harapan untuk hari esok. Karena Cinta kita kepada keluarga dan sahabat membuat kita tak merasa kesepian. Karena cinta kita kepada belahan jiwa kita membuat kita mampu berkorban.

Namun sayang, dibalik keindahan cinta tersebut ia juga melahirkan kutukan yang tak dapat terhapus. Kutukan itupun telah ada saat kita telah menerima cinta. Mungkin dalam hati kalian sekarang muncul berbagai pertanyaan Cinta adalah kutukan? Bukankah cinta itu indah? Kapan kutukan cinta itu kita rasakan? Untuk menjawab pertanyaan itu, cobalah kalian menjawab pertanyaan ini Kapan kalian mempersalahkan cinta? Kapan kalian sakit hati karena cinta? Kapan kemarahan kalian meledak karena cinta? Kapan kalian mendendam karena cinta? Kapan kalian merasakan kesedihan karena cinta? Saat itulah kutukan cinta mulai kalian rasakan. Itu baru cinta kita di dunia yang fana ini. Bagaimana cinta kita terhadap Sang Pencipta? Saat berbagai problema mulai melanda hidup kita, kita mulai bersungut-sungut bahkan kehilngan cinta kita kepada Tuhan. Awalnya kita masih sanggup memohon kepada-Nya tapi ketika cobaan hidup itu tak perna berhenti kita mulai Kehilangan semangat dan mulai mempersalahkan Tuhan. Cinta kita kepada Tuhan bisa berubah menjadi amarah apalagi cinta kita di dunia ini. Para anak muda yang patah hati sampai nekat mengakhiri hidup orang lain bahkan hidupnya sendiri pun diakhiri. Siapa yang kita harus persalahkan? Manusia yang hatinya begitu lemah sehingga dikalahkan cinta? Walau pun hatinya mampu bertahan dari kutukan cinta tersebut tapi tetap saja ia terluka. Saat kita kehilangan orang-orang yang kita cintai, kita menangisi mereka. Kita merasa kehiangan sesuatu yang berharga. Kehilangan semangat hidup dan terus larut dalam kesedihan. Beberapa manusia mulai mempersalahkan cinta, bahkan memandang rendah cinta. Sampai ada yang mengatakan F***k (sensor) with love! Yang semula mereka memuji cinta tapi berakhir dengan kebencian terhadap cinta. Karena kita mencintai maka kita merasakan kesedihan. Awalnya kita mencintai tapi kemudian kita membenci, kita mendendam. Seandainya sejak awal kita tidak merasakan cinta, pasti kita tidak akan merasakan kesediahan. Cinta… diawali dengan senyuman dan diakhiri dengan derai air mata, dengan sumpah serapah, dengan caci maki, dengan kebencian, dengan dendam. Tapi, apakah kita bisa lari dari cinta? Apakah kita bisa hidup tanpa cinta? Apakah kita sanggup membenci cinta? Saya rasa kalian pasti memiliki jawabannya, dan tak perlu ku tuliskan lagi. Hanya ada satu jawaban dan kita semua tahu itu. Walaupun kita telah sering kali disakiti, dilukai oleh cinta, tapi kita tak pernah bisa berhenti mencintai. Itu seperti lingkaran yang tak pernah putus, Mencintai – terluka – mencintai lagi – terluka lagi dan terus sepanjang hidup kita. Walaupun kutukan cinta itu ada, kita tak perlu takut karena kutukan itu akan terhapus oleh cinta itu juga. Dengan merasakan anugerah dan kutukan cinta, maka kitapun bisa berkembang menjadi lebih baik. Ingat! Saat kita mencintai apapun, siapapun maka kesedihan pasti menaqnti di depan kita dan ketika kita terluka karena cinta, kita tak perlu kahwatir karena cinta yang baru masih menunggu di depan kita.
~Love is a bless also is a curse~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar